SEBAB AKIBAT TERJADINYA PERMUSUHAN, PERTIKAIAN YANG BERNUANSA AGAMA
Indonesia merupakan suatu negara yang penuh dengan bebagai keanekaragaman, baik dalam hal kebudayaannya, hinga pada konteks kepercayaan penduduknya. Keanekaragaman yang menjadi ciri indonesia tersebut merupakan suatu anugerah yang jika dikelola dengan bijak, dapat menjadi kekayaan tersendiri bagi indonesia. Demikianpun sebaliknya jika keanekaragaman tersebut dikelola oleh tangan yang salah akan menyebabkan berbagai permasalahan yang mencakup aspek sosial, maupun perekonomian. perpecahan yang menyebabkan disintregasi nasional akan menghambat pertumbuhan negara tersebut. dalam berbagai kasus perpecahan yang merupakan akibat dari pertikaian antar umat beragama tersebut, terdapat berbagai penyebab yang menjadi pemucu terjadinya konflik tersebut.
Berikut beberapa penyebab konflik umat beragama seperti:
1)
Pemahaman yang menodai atau menyimpang dari agama
2)
Pemahaman yang radikal, menganggap alirannya benar dan
orang lain salah
3)
Pemahaman yang liberal, bebas semaunya tanpa mengikuti
kaedah yang ada
4)
Perbedaan
Doktrin dan Sikap Mental
5) Agama
dianggap memberikan kebenaran absolut
6)
Perbedaan Suku
dan Ras Pemeluk Agama
7)
Perbedaan
Tingkat Kebudayaan
8)
Masalah
Mayoritas dan Minoritas Golongan Agama
Sementara itu konflik antar umat beragama umumnya tidak murni disebabkan
oleh faktor agama melainkan faktor ekonomi, politik dan sosial yang kemudian
diagamakan. Beberapa penyebabnya seperti:
1)
Adanya paham radikal disebagian kecil kelompok agama
2)
Kurang efektifnya pelaksanaan regulasi baik karena
status hukumnya yang masih dipersoalkan, kurangnya pemahaman sebagai aparatur
negara atau kurangnyakesadaran sebagai tokoh dan umat beragama
3)
Persoalan pendirian rumah ibadah atau cara
penyiaran/penyebaran agama yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4)
Penistaan terhadap agama
5)
Adanya salah paham informasi diantara pemeluk agama
6)
Perbedaan
Doktrin dan Sikap Mental
secara umum, akibat yang ditimbulkan
dari permusuhan maupun pertikaian yang bernuansa agama adalah:
- terjadinya konflik horizontal
- terjadinya permasalahan sosial
- Terbentuknya masyarakat yang tidak stabil. Ketidakstabilan masyarakat ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan politis maupun ekonomis, oleh berbagai pihak.
- konflik horizontal dapat dimanipulasi menjadi konflik vertikal, sehingga menimbulkan bahaya separatisme dan disintegrasi nasional atau disintegrasi bangsa.
Beberapa contoh kasus yang ditimbulkan akibat permusuhan dan
pertiakian agama:
1.
Konflik Ambon (Islam vs Nasrani)
Contoh konflik antar agama yang pertama
adalah konflik atau kerusuhan yang terjadi di kota Ambon, Maluku pada 19
Januari 1999. Konflik ini dipicu permasalahan sederhana, yakni tindak pemalakan
yang dilakukan 2 orang muslim terhadap seorang warga nasrani. Konflik semakin
membesar setelah ada banyak isu yang berhembus dan membakar amarah kedua belah
pihak, yakni orang Muslim dan orang-orang Nasrani.
Dari laporan yang ada, konflik Ambon disebut menyebabkan tewasnya 12 orang dan ratusan orang terluka. Konflik ini kemudian mereda setelah upaya rekonsiliasi dilakukan oleh pemerintah daerah setempat.
Dari laporan yang ada, konflik Ambon disebut menyebabkan tewasnya 12 orang dan ratusan orang terluka. Konflik ini kemudian mereda setelah upaya rekonsiliasi dilakukan oleh pemerintah daerah setempat.
2.
Kerusuhan Poso (Islam vs Nasrani)
Kerusuhan Poso yang terjadi di Poso,
Sulawesi Tengah juga merupakan contoh konflik antar agama yang memberikan
dampak cukup serius. Konflik yang berlangsung antara umat Islam dan Nasrani ini
bahkan berlarut-larut dan terbagi menjadi 3 bagian karena kurangnya
penanganan. Ketiga babak kerusuhan poso tersebut yaitu Poso I terjadi antara 25
sd 29 Desember 1998, Poso II terjadi antara 17 hingga 21 April 2000, sementara
Poso III terjadi antara 16 Mei hingga 15 Juni 2000.
Tidak diketahui seberapa besar jumlah korban dan kerugian yang diderita karena konflik ini. Yang jelas setelah penandatanganan Deklarasi Malino pada 20 Desember 2001, antar kedua pihak yang bertikai, kondisi Poso berangsur membaik. Deklarasi Malino sendiri diinisiasi oleh Jusuf Kalla.
Tidak diketahui seberapa besar jumlah korban dan kerugian yang diderita karena konflik ini. Yang jelas setelah penandatanganan Deklarasi Malino pada 20 Desember 2001, antar kedua pihak yang bertikai, kondisi Poso berangsur membaik. Deklarasi Malino sendiri diinisiasi oleh Jusuf Kalla.
3.
Konflik Tolikora (Islam vs Nasrani)
Konflik di Tolikora Papua terjadi pada
tanggal 17 Juli 2015 lalu. Konflik ini dimulai dengan adanya insiden pembakaran
masjid oleh para jemaat Gereja Injil di Indonesia, saat masyarakat muslim
hendak mengadakan ibadah sholat Idul Fitri. Karena konflik ini, 2 orang korban
tewas dan sedikitnya 96 rumah warga muslim dibakar. Beruntung upaya
rekonsiliasi dapat segera dilakukan sehingga jumlah korban tidak bertambah
lagi.
selain di indonesia terdapat juga konflik antar umat beragama di negara nrgaralain yang menyorot mata dunia internasional diantaranya:
selain di indonesia terdapat juga konflik antar umat beragama di negara nrgaralain yang menyorot mata dunia internasional diantaranya:
1. Konflik Palestina dan Israel (Islam vs Yahudi)
Contoh konflik antar agama bukan hanya
terjadi di Indonesia. Di belahan dunia lain, konflik semacam ini juga kerap
terjadi dan bahkan berlarut-larut hingga saat ini. Misalnya konflik yang
terjadi antara warga Muslim, Palestina dan warga Yahudi, Israel dalam perebutan
wilayah suci Yerussalem.
5.
Konflik Rohingya (Islam vs Budha)
Konflik rohingya yang terjadi di Myanmar
juga merupakan contoh konflik antar agama. Dalam
konflik ini, dua kubu yang bertikai adalah etnis Rohingya yang beragama Muslim
dengan pemerintah Myanmar yang memberlakukan agama Budha sebagai agama resmi
kerajaan. Konflik rohingya hingga kini masih berlangsung dan menjadi sorotan dunia
internasional.
Solusi untuk menghindari konflik keagamaan
Jika kita ingin mengatasi konflik agama, kita harus
menemukan cara untuk menetralkan elemen-elemen budaya yang mau tidak mau
menimbulkan konflik. Hal ini dapat dilakukan hanya dengan meningkatkan
pemahaman orang-orang terhadap sisi spiritual kehidupan. Kita harus
mengembangkan dan mempromosikan tingkat kesadaran baru yang membuat orang di
mana pun menyadari bahwa sudah waktunya untuk bergerak melampaui konflik agama.
Kita telah menghapuskan keyakinan bahwa satu orang dapat memiliki orang lain
dan memperlakukan orang itu sebagai bagian dari miliknya. Ini adalah waktu
untuk meniadakan keyakinan bahwa seseorang bisa meperlakukan manusia sebagai
bukan-manusia karena mereka milik agama lain selain Agamanya sendiri. sekarangadalah waktu untuk meniadakan keyakinan bahwa semua orang dapat melakukan
pekerjaan Tuhan dengan melanggar hukum-hukum Tuhan itu sendiri. Ini
adalah waktu untuk meniadakan ide bahwa membunuh orang-orang dalam nama Tuhan
adalah dapat diterima.
referensi:
http://jambi.tribunnews.com/2013/05/23/ini-dia-penyebab-konflik-antar-umat-beragama
http://www.ipsmudah.com/2017/03/contoh-konflik-antar-agama.html
No comments:
Post a Comment