hay teman-teman semua, dipostingan kali ini saya ingin membagikan puisi karangan saya untuk negara saya Indonesia
Revolusi Mental
By:
Johanes Irvandy Pada Soa
D’kala senja kelabu,
gelap mulai menunjukan wajahnya,
Lantai yang
kotor,
Tembok yang kusam
Terdengar rintihan
Alunan musik menyayat hati….
Dalam gelap
terdengar tangisan merana,
Suara permohonan
Tangisan
mengharapkan iba,
Dengan pakian
yang sangat kusut,...
Anak itu…
Nyanyian nyaring
mengisi hari-hari nya..
Satu persatu, didatanginya,
Dengan senyuman tulus,
Mengharapkan
belas kasihan...
Gitar tua..
Dengan penuh
harapan dimainkan
Disudut jalan,
menampakan rintihan hati menahan lapar
Apakah arti hidup
ini?
Apakah artinya
uluran tangan itu?
Wahai negaraku
Hay para pemimpin,
Lihatlah
mereka
Pendamba uluran tanganmu,
Dengan kepolosan yang tulus
Tidakkan kau ingin menolongnya?
Tangisan sedih mereka
Yang dengan sabar meniti liku hidup
Tidakkah kau mendengaer tangisan ibu
pertiwi?
Reformasi
20 tahun telah berlalu
Apa yang ku
dapat?
Keresahan,
kekecewaan,
Ku tak mengerti.
Ruang publik, media massa menjadi saksi
Gejala apakah
ini?
Dapatkah kau menjelaskannya?
Kita adalah model reformasi
Apa artinya itu?
Sadarlah..
7 nahkoda
Yang t’lah membawa kita menghadapai
kerasnya samudera ini
Apakah kau mendengarkannya?
Revolusi mental,
Paradoks pelik yang menuntut jawaban
Apakah itu hanyalah sebuah kalimat belaka?
Kau berjuang demi kehidupan smuanya
Membunuh yang kecil dan menyembunyikan yang
besar
Tidakkah kau
lihat tikus-tikus itu?
Palu yang telah
berkarat
Menentukan nasip
semua orang
Konsep Trisakti
yang pernah kau utarakan
Wahay tanah airku
Revolusi belum selesai
Revolusi mental baru saja dimulai
No comments:
Post a Comment