Friday, March 16, 2018

SISTEM REGULASI PADA MANUSIA

Tubuh manusia mempunyai banyak sistem organ tubuh. Sistem tersebut masing-masing melaksanakan fungsi faal tertentu. Agar dapat melaksanakan fungsinya dan tidak terjadi benturan, maka di dalam tubuh itu dilengkapi dengan sistem pengatur yang dikenal dengan sistem regulasi.
Tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh
1. Sistem saraf untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya .
2. Sistem hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal, reproduksi, serta tingkah laku
3. Alat indra merupakan reseptor rangsang dari luar.

 A. Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi/sistem kontrol yang bertugas menerima rangsangan ke semua bagian tubuh sekaligus memberikan tanggapan terhadap rangsangan tersebut (jaringan komunikasi dalam tubuh). Sel-selnya dibedakan menjadi dua, yaitu sel-sel saraf (neuron) dan neuroglia (memberi nutrisi dan bahan untuk hidupnya neuron).

Tubuh manusia dapat menanggapi setiap perubahan-perubahan yang terjadi didalam ataupun disekitarnya. Semua penyebab terjadinya perubahan dalam tubuh atau bagian tubuh disebut rangsangAlat yang mampu menerima rangsang dinamakan indra (reseptor).
Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh , misalnya berupa bau, rasa pahit-manissentuhancahaya suhutekanan atupun gaya berat.
sedangkan Rangsangan dari dalam misalnya rasa lapar Indra penerimanya disebut interoseptor.
Rangsangan yang diterima oleh reseptor dihantarkan ke neuron sensori

Tanggapan disampaikan neuron motor ke efektor

Sistem saraf terdiri atas beberapa bagian:

1. Sel Saraf (Neuron)
Kesatuan struktual dan fungsional sistem saraf disebut neuron. Neuron tersusun atas badan sel sarafserabut-serabut sarafdan selubung-selubungnyaInti sel mengandung satu anak inti besar yang kaya akan RNA dan sitoplasma yang disebut neuroplasma .
Ada dua macam sel sarafyaitu dendrit dan akson.
Dendrit, merupakan serabut saraf pendek yang bercabang-cabang keluar dari badan sel. Berfungsi menerima impuls (rangsangan) yang datang dari neuron lain untuk dibawa menujun badan sel saraf.
Neurit (akson), merupakan serabut saraf panjang dan umumnya impuls dari badan sel saraf ke kelenjar-kelenjar dan serabut-serabut ke otot. Kebanyakan diselubungi selubung myelin yang berfungsi melindungi, memberi nutrisi, dan mempercepat jalannya impuls.
Bersadarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi empat
  1. Neuron sensorik, berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor ke pusat susunan saraf. Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan neuritnya berhubungan dengan neuron lain.

  2. Neuron motorik, berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor. Dendritnya menerima impuls dari akson neuron lain dan neuritnya berhubungan dengan efektor.

  3. Neuron asosiasi disebut juga neuron intermediet. Neuron ini dapat ditemukan pada sistem saraf pusat. Neuron asosiasi dibedakan menjadi dua.
    a.Neuron konektor, berfungsi menghubungkan neuron satu dengan neuron yang lain.
    b.Neuron adjustor, berfungsi menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik pada pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang).


Bagian bagian lain dari sel saraf

  1. selubung mielin Subtitusi lemak yang mengelilingi sel saraf
  2. Selubung meilin tersusun atas rangkaian sel-sel schwann
  3. Pada pertemuan antara selubung mielin satu dengan yang lain terdapat bagian akson yang tidak terlindungi disebut nodus Ranvier .
  4. Nodus Ranvier berfungsi mempercepat jalanya impuls


Nama, Struktur, dan Fungsi Neuron


2. Prinsip Penghantaran Implus

   A. Penghantaran lewat sel saraf


Muatan listrik di luar membran neuron adalah positif, sedangkan muatan listrik di dalam neuron adalah negatif. 


keadaan seperti ini disebut polarisasi. Impuls berjalan sepanjang akson, dan membran membran neuron akan memulihkan keadaanya seperti semula

Selama masa pemulihan, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut (periode refraktori)

   B.   Penghantaran lewat SInapsis
Sinapsis adalah penghubung yang mengendalikan komunikasi antarneuron.

Struktur Sinapsis
     a. Pada setiap neuron,
Akson berakhir pada suatu tonjolan kecil (tombol sinapsis). Permukaan membran tombol sinapsis disebut membran prasinapsisPermukaan membran dendrit dari sel yang dituju disebut membran post-sinapsis, Kedua membran dipisahkan oleh celah sinapsis
     b. Pada sitoplasma,
 tombol sinapsis terdapat neurotransmitter .
 Neotransmitter adalah zat kimia yang menanggapi impuls elektrik pada neuron dan dapamentransmisikan impuls ke neuron berikutnya .

Struktur sinapsis
Mekanisme Kerja Sinapsis
  1. Impuls tiba di tombol sinapsis
  2. Terjadi peningkatan permeabilitas membran prasinapsis terhadap ion Ca
  3. Akibatnya , ion Ca masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membran prasinapsis sambil melepaskan neutransmitter ke celah sinapsis
  4. Kemudian neotransmitter dihirolisis oleh enzim yang dikeluarkan membran postsinapsis
(Gambar mekanisme kerja sinapsis)

 3. Gerak Refleks

Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang mengejutkan atau menyakitkan
Proses terjadinya Gerak Refleks


 4. Susunan Sistem Saraf


 A. Sistem Saraf Pusat

     1. Otak

Otak sebagai pusat kordinator tubuh dan diselubungi oleh jaringan yang disebut selaput meninges
Selaput ini tersusun atas tiga lapisan :
1.
lapisan duramater
2.
lapisan arakhnoid
3.
lapisan piamater
Penyakit radang pada selaput meninges disebut meningestis
Pada masa embrio terdapat tiga pembesaran otak yaitu:
1.    Otak depan (prosensefalon)
  a. telensefalon
  b. diensefalon
2.    Otak  tengah (mesensefalon)
3.    Otak belakang terbagi menjadi
a.metensefalon yang dorsalnya membentuk serebelum (otak besar)
b. mielensefalon yang menjadi medula oblongata

Perkembangan otak manusia
Bagian Otak dan Derivat utamanya

1. Otak depan (Prosensefalon)

Hemisfer sereberum adalah bagian terbesar dan terdepan dari otak manusia.
  Terdiri dari empat lobus : frontal, parietal, oksipital, temporal.
  Berfungsi mengontrol perilaku yang telah dipelajari, pusat kesadaran, kecerdasan, ingatan, keinsafan, dan interprestasi kesan
Sereberum dibedakan menjadi 3 area yaitu
1.Area sensoriberkaitan dengan penerimaan ransang dari organ ransang
2.Area motor berperan merespon ransangan yang sampai ke otak melalui informasi atau perintah ke efektor

3.Area asosiasimenghubungkan area sensori dan area motor
Talamus merupakan pusat penerus impuls sensori ke berbagai bagian sensori sereberum. Talamus mengatur dan mengordinasi menifestasi luar dari emosi
  Contohnya, merangsang talamus pada seekor kucing dapat menimbulkan gejala kemarahan, bulu berdiri, cakar menjulur keluar, punggung membungkuk
Hipotalamus berfungsi mengontrol sejumlah fungsi autonom.
  Hipotalamus merupakan pusat kordinasi sistem saraf autonom yang mengendalikan suhu tubuh, selera makan, lapar, haus, keseimbangan, metabolisme, karbohidrat, dan lemak, tekanan darah, tingkah laku, dan tidur.

  Hipotalamus mengontrol fungsi tertentu kelenjar pituitari
Kelenjar pituari adalah kelenjar endokrin yang terletak di lekuk kecil pada dasar tengkorak (selatursika)

  Kelenjar pituitari berfungsi sebagai sekresi hormon
 B. Sistem Saraf Tepi
Terdiri dari pasangan saraf kranial dan saraf spinal yang keluar dari otak dan sumsum tulang belakang serta meghubungkannya dengan tiap reseptor dan efektor dalam tubuh.
Sistem saraf tepi berdasarkan arah impulsnya terbagi menjadi dua, yaitu sistem aferen dan sistem eferen .
Sistem aferen menghantarkan informasi dari reseptor ke sistem saraf pusat dan dari saraf pusat menuju ke otot dan kelenjar
   1. Saraf Sensori Somatik
 Sistem ini terdiri atas 12 pasang saraf kranial, dan 31 pasang saraf spinal
Saraf-saraf ini meneruskan impils dari saraf pusat, juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot-otot rangka tubuh.
Sistem saraf somatik mengjantarkan impuls dari reseptor ( terutama stimulus luar ) ke sistem saraf pusat, juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot-otot rangka tubuh
Sistem saraf somatik menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat ke jaringan otot rangka.
      A. Saraf Karnial
Dari ke duabelas nama kranial, saraf nomor I, II, dan VIII terdiri atas neuron-neuron sensori ; saraf nomor III, IV, VI, XI dan XII terdiri atas neuron-neuron motor ; sedangkan yang lain (nomor V, VII, IX) terdiri atas gabungan neuron motor dan sensori.
Saraf nomor X (nervis vagus) disebut pula sebagai saraf pengembara.
     B. Saraf Spinal
Urat saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31,  urat saraf ini merupakan gabungan neuron sensori dan motor
   2. Saraf Autonom
 Sistem saraf autonom adalah bagian dari sistem saraf tepi yang mengontrol kegiatan organ-organ dalam, ada dua sistem saraf autonom, yaitu
1.Sistem saraf simpatetik
  Saraf simpatetik pada umumnya berakibat merangsang  kerja organ .
2.     Sistem saraf parasimpatetik.
  Stimulasi oleh saraf parasimpatetik pada umumnya bersifat menghambat organ.
Saraf autonom


B. Sistem Hormon
Hormon berasal dari kata homein yang berati menggiatkan atau memacuHormon dibentuk pada suatu kelenjarumumnya hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan masuk ke dalam sistem peredaran darah . Hormon merupakan senyawa protein atau senyawa steroid
Hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, keseimbangan internal, reaksi terhadap stres, serta tingkah laku.
Macam-macam kelenjar endokrin pada tubuh manusia antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium dan, testis.
1. Kelenjar Hipofisis (pituitari) 
Kelenjar hipofisis terdapat pada lekukan selatursika di bagian tengah tulang baji.
Hipofisis memegang peranan penting dalam koordinasi kimia tubuh sehingga sering disebut master of glands.
2. Kelenjar Hipofisis (pituitari)
Hormon yang dihasilkan hipofisis Arterior dan prinsip kerjanya
Hormon yang dihasilkan hipofisis Pasterior dan prinsip kerjanya
3. Kelenjar Epifisis
Kelenjar epifisis terdapat di otak bagian atas.
Hingga saat ini belum dapat diketahui dengan pasti hormon yang dihasilkan dan pengaruhnya.
4. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
Hormon terpenting yang disekresikan kelenjar tiroid adalah tiroksin. Tiroksin terdiri dari asam amino yang mengandung yodium.
Hormon yang dihasilkan kelenjar Tiroid

5. Kelenjar Anak Gondok (Glandula Paratiroid)
Kelenjar anak gondok mensekresikan hormon yang dinamakan parathormon ( PTH )
Hormon ini adalah untuk metabolisme kalsium (Ca²⁺ ) dan fosfat ( PO4³⁺ ).
6. Kelenjar Timus
Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.
7. Kelenjar Anak Ginjal (Glandula Adrenal)
Hormon kelenjar anak ginjal (adrenal) dan prinsip kerjanya

8. Kelenjar Langerhans (Prankeas)
Kelenjar Langerhans menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
Insulin berfungsi mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di hati, sehingga mengurangi kadar gula dalam darah.
Glukagon berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa
9. Kelenjar Kelamin
Testis merupakan kelenjar kelamin laki-laki yang mengandung sel leydigSel leydig menghasilkan hormon testoteron yang berpengaruh terhadap pertumbuhan sekunder laki-lakiDisamping itu , testoteron juga mempengaruhi proses spermatogenesis
Ovarium adalah kelamin wanita mensekresi hormon esterogen dan progesteron. Kedua hormon ini berpengaruh terhadap pertumbuhan kelamin sekunder wanita.
10. Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pada lambung menghasilkan hormon gastrin, berfungsi merangsang sekresi getah lambung.
Kelenjar pada usus memproduksi hormon sekretin yang berfungsi merangsang sekresi getah pankreas dan hormon kolesistokinin yang merangsang sekresi getah empedu

C. ALAT INDRA
Alat indra adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar. Alat indra manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit).

1. Indra penglihat (mata)
Kecembungan lensa mata dapat berubah-ubah.
Perubahan kecembungan tersebut karena kontraksi dan relaksasi otot-otot ligamen (badan siliaris) yang melekat pada bola mata. Inilah yang dinamakan daya akomodasi lensa mata.

Mata yang normal
adalah yang dapat memfokuskan sinar-sinar sejajar yang masuk ke mata sehingga jatuh tepat ke bintik mata kuning retina. Dengan demikian, keadaan ini disebut emetrop
Mekanisme terbentuknya bayangan pada mata
Kelainan kelainan pada mata
2. Indra pendengaran (telinga)
Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis (getaran) yang kita sebut suara.
Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu, telinga bagian luar, tengah, dalam.

                 (Struktur telinga)
Bagian-bagian penyusun telinga dan fungsinya
Mekanisme terjadinya suara
Gelombang suara yang masuk ke dalam liang telinga akan memukul gendang telinga (membran timpani) sehingga bergetar.
Getaran membran timpani di transmisikan melintasi telinga tengah melalui 3 tulang kecil, yang terdiri dari tulang martil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes).
Getaran tulang sanggurdi ditransmisikan ke telinga dalam melalui membran jendela oval ke koklea .

Getaran dari jendela oval ditransmisikan ke dalam cairan limfa dalam ruangan koklea. Selanjutnya, getaran diteruskan dengan gerak berlawanan  arah ke jendela bundar. Dibagian dalam ruangan koklea terdapat organ korti. Organ korti berisi sel-sel rambut yang sangat peka. Inilah reseptor getaran sebenarnya. Sel-sel rambut tersebut terletak diantara membran basiler dan membran tektorial. Getaran dalam cairaan koklea menimbulkan getaran dalam membran basiler. Hal ini menggerakkan, sel-sel rambut terhadap membran tektorial, yang berarti menstimulasinya. Impuls listrik yang timbul dalam sel ini kemudian diteruskan oleh saraf auditori ke otak.
Alat keseimbangan (Ekuilibrium)

Telinga juga sebagai alat deteksi posisi tubuh yang berhubungan dengan gravitasi dan gerak tubuh.
(sumber gambar: http://cecadak.blogspot.co.id/2013/08/anatomi-dan-struktur-telinga-manusia.html)

Jalur transmisi gelombang suara

 3. Indra peraba dan perasa (kulit)
Pada kulit manusia tersusun oleh dua lapisan utama, yaitu epidermis dan dermis. Pada epidermis terdapat reseptor untuk rasa sakit dan tekanan lemah. Reseptor untuk tekanan disebut mekanoreseptor
Pada dermis terdapat juga reseptor untuk panas,dingin dan tekanan yang kuat.
Masing-masing reseptor adalah sebagai berikut :
a.Korpuskula pacini, merupakan ujung saraf perasa tekanan kuat.
b.Ujung saraf sekeliling rambut, erupakan ujung saraf peraba.
c.Korpuskula ruffini, merupakan ujung saraf peraba.
d.Ujung saraf krause, merupakan ujung saraf perasa dingin.
e.Korpuskula meissner, merupakan ujung saraf peraba.
f.Ujung saraf tanpa selaput, merupakan perasa nyeri.

g.Lempeng merkel, merupakan ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan.

(kulit beserta reseptor-reseptornya)

(Bentuk-bentuk reseptor pada kulit)
4. Indra pembau (hidung)
Manusia mendeteksi bau dengan menggunakan reseptor yangterletak pada epitel olfaktori di dalam rongga hidung.

Udara yang masuk kedalam rongga hidung akan melaluinya. Sel-sel penciuman memiliki ujung beberapa rambut-rambut halus. Yang dihubungkan oleh urat saraf melalui tulang salingan dan bersatu menjadi urat olfaktori menuju pusat penciuman bau di otak.
5. Indra pengecap (lidah)
Rangsangan kimia yang berasal dari luar tubuh diterima oleh reseptor kimia (kemoreseptor). Kemoreseptor kita terhadap lingkungan luar adalah berupa tunas pengecap yang terdapat pada lidah.
Pada lidah terdapat 3 papil pengecap yaitu :
a.Papil bentuk benang, merupakan papil peraba dan tersebar diseluruh permukaan lidah.
b.Papil seperti huruf V, tersusun dalam lengkungan yang dilingkari oleh suatu saluran pada daerah dekat pangkal lidah.

c.Papil berbentuk palu, terdapat pada daerah tepi-tepi lidah.

D. KELAINAN PADA SISTEM KOORDINASI
1. Amnesia
Amnesia adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengenali kejadian-kejadian atau mengingat apa yang terjadi dalam suatu periode dimasa lampau akibat goncangan batin atau cedera otak.
2. Stroke
Stroke adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah di otak.
3. Cutter
Penderita cutter diduga ratusan sampai ribuan. Penderita selalu melukai dirinya sendiri pada saat depresi,stres,atau bingung.
4. Neuritis
Neuritis adalah radang saraf yang disebab kan oleh pengaruh fisik seperti tekanan pukulan  dan patah tulang.
5. Transeksi
Transeksi adalah kerusakan sebagian atau seluruh segmen tertentu dari medula spinalis.
6. Parkinson
Parkinson adalah penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neorotransmitter dopamin pada dasar ganglion.
7. Epilepsi
Epilepsi adalah suatu penyakit yang terjadi karena dilepaskannya letusan-letusan listrik (impuls)neuron-neuron diota.
8. Poliomielitis
Poliomielitis adalah penyakit yang disebabkan oleh inveksi virus yang menyerang neuron motor sistem saraf pusat (otak dan medula spinalis)
9. Neurastonia (lemah saraf)
Penderita lemah saraf biasanya pemarah, kecil hati, dan kurang tenaga. Penyakit lemah saraf ada yang terjadi akibat pembawaan dari lahir ada juga yang terjadi akibat keracunan.

E. OBAT PSIKOTROPIKA BERBAHAYA 
Obat yang dapat mempengaruhi sistem saraf yang seringkali menimbulkan perasaan yang menyenangkan seperti perasaan nikmat yang disebut melayang, rasa mengantuk atau tidur, bayangan yang memberi nikmat (halusinasi) disebut zat-zat psikoaktif yang dalam bidang kedokteran bermanfaat unutk mengobati penyakit mental dan saraf.
Bila disalahgunakan, obat tersebut dapat mengganggu otak. Selain itu penyalahgunaan zat psikoaktif juga menyebabkan ketergantungan fisik yang lazim disebut sebagai ketagihan (adiksi).
Contoh zat psikoaktif yang menyebabkan ketagihan adalah heroin.
Zat psikoaktif dapat masuk dalam tubuh melalui beberapa cara berikut :
1.Mulut, melalui merokok
2.Hidung, dengan menghisap zat dalam bentuk uap atau bubuk, misalnya kokain
3.Kulit, dengan cara menyuntikannya kedalam otot atau vena. 
Klasifikasi obat psikotropika
   1. Stimulan
Stimulan bersifat menstimulasi sistem saraf simpatik melalui pusat di hipotalamus sehingga meningkatkan kerja. Stimulasi memberikan rangsangan pemakaiannya untuk menggunakan tenaganya lebih cepat.
Stimulan dapat berupa kafein, nikotin, phenmetrazin, methyl phenidat, atau amfetamin (deksedrin, metil amfetamin, preludin, ritalin, serta kokain)
   2. Depresan
Depresan berfungsi untuk mengurangi kegiatan sistem saraf sehingga menurukan aktivitas pemakainya. Depresan pada umumnya pusat susunan saraf menjadi pasif
Ada 5 kategori utama depresan
a.Etanol (etil alkohol).
b.Barbiturat, mencakup obat-obatan flu seperti sekonal, membutal, dan amital.
c.Obat penenang, yang paling banyak dipakai adalah diazepam (valium).
d.Opiat, mencakup opium, morfin, kodein, metadon.
e.Anastetik, mencakup kloroform, eter, dan sejumlah hidrokarbon lain yang mudah menguap dan biasa digunakan sebagai pelarut, misalnya benzen, toluena, dan karbon tetraklorida.
   3. Halusinogen
Halusinogen mempunyai pengaruh kuat terhadap persepsi penglihatan dan pedengaran subjek dan juga peningkatan respon emosionalHalusinogen meliputi LSD,STP (mirip amfetamin), DMT, mesakolin (dari pohon kaktus peyote), psilosibin (dari jenis jamur), dan PCP (fenseklidin) suatu obat bius hewan.
Efek penyalahgunaan obat ini adalah
a.Adanya perasaanmelayang
b.Hilangnya perhatian kepada lingkungan sekitarnya

c.Berat badan berkurang
F. BAHAYA MINUMAN BERALKOHOL
Alkohol berkhasiat menekan aktivitas susunan saraf pusat. Dalam jumlah sedikit akan mempengaruhi pusat pengendalian diri di otak dan berkhasiat seolah-olah sebagai perangsang (stimulan) susunan saraf.

Meminum minuman keras dalam jumlah banyak berakibat peminum akan jalan sempoyongan, berbicara menjadi tidak jelas, dan daya ingat dan kemampuan menilai sesuatu terganggu utnuk sementara waktu . Dalam jumlah lebih banyak lagi dapat menimbulkan koma bahkan kematian.

Sekian pembahasan mengenai Sistem Regilasi Pada Manusia, semoga dapat bermanfaat. sampai jumpa di postingan lainnya...... sayonara...!!

referensi:
Sistem-regulasi-manusia.pptx
http://lutfhieekaseptian.blogspot.co.id/2012/03/sistem-regulasi-pada-manusia_06.html
http://asagenerasiku.blogspot.co.id/2012/03/alat-indra-manusia-bagian-bagian-dan.html

No comments:

Post a Comment